ANALISIS FILM STATE OF PLAY

ANALISIS FILM STATE OF PLAY Listiani Fansela FDK/ Jurnalistik 2A Menurutku, profesi apapun yang ditekuni oleh seseorang pasti memiliki konsekuensi. Entah itu guru, petani, pedagang, pengusaha, hakim, termasuk profesi sebagai wartawan. Seorang wartawan dituntut untuk memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Dengan mengedepankan rasa skeptis dalam setiap peristiwa yang terjadi, wartawan mesti mendapatkan data yang akurat. Tugas wartawan adalah mencari berita, mengidentifikasi berita, menyebar luaskan berita dan mengungkap kebenaran. Ketika wartawan dihadapkan pada persoalan yang sulit, wartawan harus bisa memecahkan persoalan dengan kepekaannya. Wartawan menjadi pilar keempat Negara setelah Eksekutif, Yudikatif, Legislatif. dipilar ini, wartawan berkedudukan sebagai sosial kontrol atas kinerja pemerintah dan menjadi tempat aspirasi rakyat. Penyambung lidah dari rakyat kepemerintah. Seorang wartawan harus menumbuhkan keberanian. Sebab, cara kerja seorang wartawan bukan hanya duduk dalam ruangan dan mengetik berita dihadapan komputer. Sebelum itu, ada yang namanya memburu berita. Artinya, wartawan mencari berita kesegala penjuru dunia. Segala bentuk rintangan harus dihadapi, baik kecil atau besar, mudah atau sulit. Dalam memburu berita, sering wartwan mengalami hal yang bisa mengancam nyawanya sendiri. Kegigihan wartawan adalah untuk memberikan informasi terbaik bagi masyarakat, yang sesuai dengan data dan fakta kejadian. Waktu bagaikan sebilah pisau tajam yang akan membunuh kita, Jika kita tidak menggunakannya dengan baik. Bagi seorang wartawan, waktu adalah berita. melewatkan sedikit saja kesempatan yang ada, maka ia tidak mendapatkan berita. kecerobohan seperti itu harus dihindari oleh wartawan. Karena, kerja wartawan menyangkut khalayak umum. Wartawan juga harus memperhatikan ketepatan waktu dalam setiap kegiatan. Misal, seorang wartawan telah membuat janji dengan nara sumber untuk wawancara. Namun, wartawan terlambat datang ketempat yang telah dijanjikan. Lalu nara sumber merasa kecewa dan pergi. Dari peristiwa itu, tentunya yang mengalami kerugian adalah wartawan. Contoh lain, ketika wartawan dihadapi pada deadline penerbitan berita. maka, saat itu juga wartawan harus menyerahkan tulisannya mengenai berita yang ia angkat. Tidak hanya ketepatan, tapi kecepatan mesti menjadi andalan seorang wartawan dalam bekerja. Dalam penegasannya, waktu adalah kawan tapi ia bisa menjadi lawan untuk orang-orang yang meremehkannya. Seorang wartawan tidak bisa bekerja sendiri. Sebenarnya bisa. Namun, baiknya wartawan bekerjasama dengan tim. Agar memudahkan pembagian kerja dalam meliput berita, editing berita, dan penerbitan berita. semua itu tidak mungkin dilakukan oleh satu orang. Karena, membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, wartawan juga manusia biasa seperti manusia lain. Lebih tepatnya, wartawan adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Ia harus berinteraksi sosial untuk memenuhi kebutuhan materi dan biologis. Totalitas dalam bekerja menjadi acuan wartawan untuk menyajikan berita yang aktual. Totalitas adalah Mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki, demi mencapai informasi berkualitas dan dipercaya oleh masyarakat. sebab, dari sekian tugas seorang wartawan. Ada tugas yang tidak bisa dienyahkan dari muka bumi ini, yaitu tugas sebagai amanat hati nurani rakyat. Mengungkap kebenaran, membasmi kejahatan. Itu adalah tugas yang paling berat. Karena, telah menjadi kewajiban yang harus dijalankan. jika kita bersungguh-sungguh, maka kita memperoleh imbalan yang sesuai.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Listiani Sang Pemimpi and Powered by Blogger.